info unik
Gaza
- Seorang relawan asal Indonesia menikahi seorang gadis Gaza, Palestina
pada Minggu 17 Agustus 2014 lalu, saat Hamas melaksanakan kesepakatan
gencatan senjata dengan Israel.
Warga negara Indonesia (WNI)
bernama Muhammad Husein (26 tahun) itu menikahi seorang perempuan
Palestina bernama Jinan Ar-Raqb (18) asal Khan Younis, selatan Gaza.
Akad nikah berlangsung di Kantor Urusan Agama Kota Gaza.
"Kita
sudah akad pada tanggal 17 Agustus kemarin di KUA setempat," ujar Husein
di Gaza saat dihubungi Liputan6.com dari Jakarta, Senin (18/8/2014).
Husein
yang merupakan relawan pesantren Al-Fatah yang tergabung dalam Medical
Emergency Rescue Committee (MER-C) itu menjelaskan akad nikahnya
berlangsung secara sederhana, dan dihadiri oleh ayah sang mempelai
wanita.
Sedangkan Husien ditemani enam anggota MER-C. Di
antaranya Ketua MER-C cabang Gaza, Muqarrabin Al-Fikri, Reza Ardila,
Lutfhi, dan Nur Ikhwan Abadi.
"Istri ditemani ayahnya, karena
sesuai peraturan di sana, pernikahan wanita hanya didampingi sang ayah.
Saya ditemani enam teman relawan," ungkap Husein.
Husein
berharap, selain menjalankan ibadah, pernikahannya bisa menjadi perekat
hubungan antara Indonesia dan Palestina. Dia berharap keluarga barunya
itu sakinah mawadah warrahmah atau tenang, damai, penuh rasa sayang dan
cinta.
"Semoga pernikahan kami diberkahi dan terima kasih kepada
pihak yang telah membantu dan mendukung saya, baik secara moril atau pun
materil," ujar Husein.
Sementara Jinan Ar-Raqb, sang istri, mengungkapkan kebahagiannya atas berlangsungnya pernikahan dengan Husein.
"Saya
sangat bahagia atas pernikahan ini, dan semoga Allah memberkahi kami
berdua. Semoga pernikahan kami menjadi awal kemenangan Palestina dari
penjajahan Israel," ujar Jinan, seperti dimuat Mi'raj News.
Hamas
dan Israel saat ini tengah menjalani gencatan senjata sejak pekan lalu.
Kesepakatan damai sejenak ini berakhir pada Selasa 19 Agustus pukul
00.00 WIB. Israel mulai melancarkan serangan "Protective Edge Operation"
sejak 8 Juli lalu. AKibatnya lebih dari 2.000 warga Gaza meninggal
dunia, sedangkan sekitar 64 orang Israel tewas. (Ein)
Kisah Cinta Pria Indonesia dengan Gadis Gaza Saat Serangan Israel
Pria
Indonesia bernama Muhammad Husein menemukan cintanya di tanah
Palestina. Relawan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu
menikahi seorang gadis yang merupakan warga asli Gaza, Jinan Ar-Raqb, di
tengah konflik antara Palestina dengan Israel.
Pernikahan
dilangsungkan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kota Gaza pada Minggu 17
Agustus 2014, saat Hamas dan Israel menjalani kesepakatan gencatan
senjata. Juga bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 Republik
Indonesia (RI).
"Semoga pernikahan kami diberkahi dan terima
kasih kepada pihak yang telah membantu dan mendukung saya, baik secara
moril atau pun materil," ujar Husein di Gaza saat dihubungi Liputan6.com
dari Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Husein (26 tahun) menceritakan
pertemuan dengan Jinan (18) pertama kali terjadi di rumah ayah sang
istri, di Khan Younis, selatan Gaza. Warga negara Indonesia (WNI) yang
juga mahasiswa Islamic University of Gaza itu kebetulan sahabat ayah
Jinan. Bapak Jinan merupakan pegawai di kampus tempat Husein kuliah.
"Perkenalan
2 setengah tahun lalu (Januari 2012). Bapaknya dia teman saya, seorang
staf admnisitrasi kampus tempat saya kuliah," ujar Husein.
Lelaki
yang juga bekerja sebagai kontributor salah satu televisi swasta di
Indonesia itu mengaku baru bertemu Jinan sebanyak empat kali. Dia
melamar gadis yang baru lulus sekolah menengah atas itu pada pertemuan
kedua di tengah agresi militer Israel ke Gaza.
"Lamarannya
setengah bulan lalu (awal Agustus). Itu pada pertemuan yang kedua
kalinya. Baru kemudian bertemu lagi dua kali sebelum akad nikah," jelas
Husein.
Hingga pada akhirnya Husein dan Jinan mengikrarkan janji
suci perkawinan pada 17 Agustus 2014. Namun demikian, Husein mengaku
dirinya belum bisa tinggal satu rumah dengan Jinan.
Menurut
tradisi penduduk setempat, kata Husein, seorang suami istri baru bisa
tinggal satu atap apabila sudah melangsungkan pernikahan resepsi
pernikahan. Karenanya, pemuda Indonesia itu berharap bisa menjalankan
resepsi bulan depan, sesuai yang direncanakan tanpa hambatan, termasuk
ancaman gempuran Israel.
"Ini kebetulan sedang gencatan senjata
(Hamas dan Israel). Jadi kita bisa akad nikah. Semoga nanti sudah damai
lagi," ujar Husein.
Semoga Menjadi Keluarga Sakinah, Mawadah, Warohmah..Amiin.