Ujian Nasional (UN) SMP dan SMA/SMK tahun pelajaran 2013/2014 mendatang dipastikan tetap menerapkan variasi 20 paket soal berbeda dalam satu ruangan ujian. Pasalnya, pola yang mulai diterapkan pada UN 2013 lalu ini dinilai mampu menekan tingkat kecurangan atau mempersempit peluang bagi peserta ujian untuk bekerja sama maupun mencontek pekerjaan peserta ujian lainnya. Diterapkannya kembali 20 paket soal pada UN 2014 ini, merupakan salah satu hasil keputusan pada Konvensi UN yang digelar di Jakarta, 26-27 September lalu.
Demikian disampaikan Kepala SMPN 1 Denpasar Drs. A.A. Gede Agung Rimbya Temaja, M.Si. yang dipercaya mewakili Bali pada Konvensi UN tersebut, Minggu (29/
Bagaimana dengan teknis pencetakan soal yang diharapkan dilakukan di masing-masing provinsi? Menurut Rimbya Temaja, pihaknya memang mengusulkan agar pencetakan soal dilakukan di daerah dan master soal UN tetap dipersiapkan oleh pusat. Namun, usulan ini ternyata tidak disetujui sejumlah provinsi. Mengingat, ketersediaan percetakan berskala besar yang representatif untuk menangani pencetakan soal sekelas soal UN tidak tersedia di seluruh provinsi di Indonesia. Akhirnya, diputuskan agar pencetakan soal UN bagi provinsi yang di daerahnya tidak ada percetakan yang representatif dilakukan di percetakan yang berada di provinsi terdekat. Sebagai contoh, pencetakan soal UN untuk Provinsi NTB dan NTT bisa dilakukan di Bali. ''Solusi terbaik memang seperti itu karena tidak seluruh provinsi di Indonesia di wilayahnya ada percetakan yang representatif untuk menangani proses pencetakan soal UN,'' ujarnya. (kmb13)
0 komentar:
Posting Komentar